Rabu, 08 Desember 2010
Baru-baru ini para peneliti menganalisa lubang hitam kanibal, yang bisa memakan lubang hitam lainnya yang berukuran lebih kecil.
Saat dua lubang hitam bertabrakan, pada skenario astrofisika sebenarnya, mereka memiliki ukuran yang tidak sama.
Bahkan para peneliti berhasil membuat simulasi kondisi yang sangat ekstrim, ketika sebuah lubang hitam besar yang berukuran masif, memangsa lubang hitam lain yang berukuran ratusan kali lebih kecil darinya.
Sebelumnya, para peneliti hanya berhasil menganalisa lubang hitam yang dapat melahap lubang hitam lain yang memiliki massa yang 10 kali lipat lebih kecil.
Bagaimanapun, ini merupakan masalah yang rumit. Sebab analisa seperti ini musti dilakukan oleh sebuah superkomputer.
simulasi lubang hitam kanibal ini bisa dibilang sangat penting, karena ini bisa menjembatani kesenjangan dua pendekatan riset yang sangat berbeda.
Yang pertama yang mulai melakukan pendekatan tubrukan dua lubang hitam yang berukuran sama, yang kedua, yang melakukan pendekatan tabrakan antara dua lubang hitam yang berukuran 1000:1.
Peristiwa saling memangsanya dua lubang hitam, bisa dideteksi dari gelombang gravitasi yang sangat intens. AS memiliki dua instrumen yang berusaha mendeteksi gelombang gravitasi tersebut, yakni melalui Laser Interferometer Gravitational Wave Observatory (LIGO) yang berbasis di bumi, serta Laser Interferometer Space Antenne (LISA) yang dijalankan oleh NASA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)